Rabu, 10 April 2013

Aku mengharapkannya

~~Salah kah Bila aku mengharapkan dia menjadi Jodohku karena Aku Mencintainya tetapi aku ingin Cinta
yang diridhoi Allah~

Berkata Ibn al-Qayyim: "ketetapan Allah dengan hikmahNya menciptakan makhlukNya dalam kondisi saling mencari yang sesuai dengannya, secara fitrah saling tertarik dengan jenisnya, sebaliknya akan menjauh dari yang berbeda dengannya" 
Jadi cinta antara pria dan wanita adalah suatu hal yang fitrah, berarti memang diperbolehkan.Adapun keinginan mendapatkan cinta yang diridhoi Allah ini sangat baik. Yang dimaksud cinta yang diridhoi Allah ialah cinta lawan jenis yang terikat dalam suatu mahligai perkawinan. Jika mengharapkan keridhoan Allah tetapi tidak berniat untuk melannjutkan ke jenjang hubungan pernikahan, alias tetapi dalam keburukan yakni pacaran, atau bahkan na’udzubillah kumpul bebek dan kebo… maka lupakan saja pengharapan keridhoan
itu. Jika sudah berniat ke perkawinan tetapi syarat nikah tidak mencukupi, karena calon mempelai putri ternyata masih sepersusuan / (saudara kandung) sedarah sehingga tidak boleh dikahwin, atau tidak disetujui wali perempuannya, maka langkah yang terbaik adalah berhenti. Tidak boleh dilanggar karena jika melanggar
menyelisihi tuntunan agama. Rasa cinta / ketertarikan itu hendaknya jangan sampai melebihi / membuat kita lupa bahwa kepada Allah lah sejatinya cinta ini dipersembahkan. Insya allah kita yang benar-benar mengharapkan ridho Allah akan mendapatkan ganti yang lebih baik. aamiin


source: Thalabul ilmi @procaster media

Masih Terasa

Aku masih merasakan sesak yang sama. Aku tahu, pada akhirnya aku akan merasa sedih. Ya, merasa sesedih ini. Mencoba untuk menghindari air mata yang jatuh sekuat yang ku bisa, tapi ternyata buliran kecil kecil ini selalu keluar. Telah kamu dengar bukan, tentang laki laki itu. Orang baru yang ku kenal beberapa bulan lalu yang ku akui bahwa aku dengannya seperti menemukan diri ku sendiri. Dan, seberapa dalam aku mulai menyukai dan mencintai nya. Dan seberapa hebat senyum dan semangatnya yang memberi ku semangat melangkah pasti.

Aku tahu, pertemuan itu akan memberi kesempatan untuk berpisah. Sapaan hangat nya, senyum teduhnya, semangatnya dan rayuan sopannya masih ku ingat jelas. Tapi, sekarang dia akan menjadi kekasih orang lain. Aku berusaha merelakan, mengijinkannya untuk memulai mengenal "keluarga" dengan wanita yang dikenalkan oleh ibu nya. Aku berusaha mengerti dan mengikhlaskan keputusan ku, bahwa aku mengijinkannya untuk bersama dengan wanita itu selamanya meskipun dia berharap bisa mengenal "keluarga" bersama ku. Tapi, aku masih menginginkan asa dan cita cita ku. Aku tak ingin membuatnya menunggu terlalu lama dalam hubungan yang tak diridhai Rabb ku. Kini, aku selalu merindukannya. Dalam setiap rindu ku,  semoga dia bahagia bersama wanita itu. Aamiin.

Aku mohon, wanita yang sedang bersama dia, jaga dia dengan susah payah dan sekuat hati dan jiwa mu. Bahagiakan dia setiap bersama mu. Buatlah dian terus tersenyum setiap bersama mu. Aku ingin dia terjamin kebahagiaanya setiap bersama mu. Disini, aku mendoakan kebahagiaan mu, semoga kalian bahagia dan selalu dalam cinta, kasih dan sayang Nya.


Endocardium, lantai 4. Jakarta dini hari.
semoga kalian bahagia :)