Jumat, 10 Oktober 2014

All About,,.:)

Allah 'Azza wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi): "Apabila Aku menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang muslim maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak berzikir. Tubuhnya sabar dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia dengan seorang isteri mukminah yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat menjaga kehormatan dirinya, dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang tidak bersamanya. (HR. Ath-Thahawi)

Dr. 'Aidh al-Qarny (Penulis buku Laa Tahzan) menggambarkan tentang istrinya:
Beberapa malam yang lalu, sesaat sebelum aku tidur, aku berada di atas ranjang, aku menoleh ke arah istriku dan aku pandangi bentuk wajahnya sementara ia lagi tidur, aku bergumam dalam hatiku: Malang sekali dia, setelah hidup selama bertahun-tahun bersama kedua orang tua dan keluarganya, ia datang untuk tidur di samping laki-laki yang asing baginya.
Dia tinggalkan rumah orang tuanya. Dia tinggalkan bermanja-manja dengan kedua orang tuanya. Dia tinggalkan bersenang-senang di rumah keluarganya. Sekarang ia datang kepada laki-laki yang menyuruhnya untuk melakukan yang ma’ruf dan meninggalkan yang mungkar. Dia melayani laki-laki itu sesuai dengan yang diridhai Allah. Semua itu berdasarkan perintah agama, Subhanallah!

Jika sudah menikahi, segeralah keluarkan sepenuh energi tuk bisa mencintai. Karena bersatunya hati di sebuah keluarga mensyaratkan hadirnya cinta sepenuhnya. Cintailah kekurangannya sebagaimana Anda mencintai kelebihannya.
Tetapi jika Anda tidak mampu menikahinya, jangan Anda simpan rasa tuk mencintainya. Biarkanlah dia bahagia dengan orang lain, bukan dengan Anda.
Karena mencintai orang yg Anda nikahi itu kewajiban, sementara menikahi orang yang Anda cintai itu sebuah pilihan.
(Burhan Sodiq)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar