Menstimulasi untuk merangsang kecerdasan anak harus sesuai pertumbuhan
dan perkembangannya, dan tidak boleh terlepas dari lingkungan anak.
Kecerdasan Gerak Tubuh (Body Smart). Disebut
juga kecerdasan kinestetik, melibatkan kemampuan mengontrol gerakan,
keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak. Anak-anak
dengan kecerdasan gerak tubuh di atas rata-rata, senang bergerak dan
menyentuh sesuatu dengan tangkas dan cepat. Keterampilan motorik halus
dan kasarnya baik. Bisa dibilang, anak mengeksplorasi dunia dengan
otot-ototnya.
Stimulasi: Sikap
menghargai dan memanfaatkan tubuh yang baik, terbentuk melalui
pengalaman yang diperoleh sejak dini. Beri anak kesempatan untuk
mengembangkan kepercayaan terhadap kemampuan tubuhnya dengan mengajaknya
ke tempat-tempat yang aman untuk berksplorasi, baik dengan berjalan,
berlari, berayun, memanjat, melompat, merangkak, maupun berenang.
Anak bisa menjadi penari, atlet, koreografer, aktor/aktris, guru olahraga, pelatih drama, mekanik, atau ahli bedah.
Coba!
Perdengarkan musik favorit anak, lalu menarilah bersamanya sambil
bertepuk tangan, mengangkat atau menghentakkan kaki dan berputar.
Kecerdasan Interpersonal (People Smart).
Kecerdasan yang melibatkan kemampuan memahami dan berkomunikasi dengan
orang lain, serta melihat perbedaan orang lain dari segi suasana hati,
temperamen dan motivasi. Anak dengan kecerdasan interpersonal yang
menonjol, cenderung lebih baik dan mudah menjalin interaksi sosial,
serta sangat sensitif terhadap perasaan orang lain. Selain itu, dia juga
berpeluang menjadi pemimpin di kelompoknya.
Stimulasi:
Bantu anak mengembangkan jenis kecerdasan ini, misalnya dengan
berbicara tentang perasaan Anda atau orang lain. Katakan padanya, “Nenek
sedang sedih, Nak. Jadi, jangan dulu mengajaknya bermain boneka
ya.”
Anak bisa menjadi pengajar, pekerja sosial, konselor, politisi, atau mediator.
Coba!
Bacakan buku cerita favorit anak. Tanyakan padanya apa yang dirasakan
oleh karakter dalam cerita dan mengapa si tokoh merasa demikian.
Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart).
Kecerdasan yang melibatkan kemampuan memahami diri sendiri, mengetahui
siapa dirinya, apa yang ingin ia lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap
suatu situasi, dan memahami situasi seperti apa yang sebaiknya
dihindari. Beberapa ciri anak dengan kecerdasan intrapersonal di atas
rata-rata adalah tahu apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam
lingkungan sosial, dan tahu siapa orang yang tepat untuk dimintai
bantuan.
Stimulasi: Anak Anda
butuh bantuan untuk memahami apa yang dia rasakan. Coba kaitkan tingkah
lakunya yang tampak oleh Anda dengan kejadian yang mungkin menjadi
pemicunya. Misalnya, “Kamu hentak-hentakkan kakimu karena kamu marah,
ya. Apakah ini karena Toni mengambil mobil-mobilanmu?”
Anak bisa menjadi wiraswasta atau filsuf.
Coba!
Gambar sesuatu yang bisa mewakili apa yang Anda rasakan. Minta pula si
kecil melakukan hal yang sama. Bandingkan dan bahas gambar-gambar
tersebut.
Kecerdasan Naturalis (Nature Smart).
Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan merasakan bentuk-bentuk dan
menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam. Anak-anak dengan
kecerdasan naturalis yang menonjol memiliki ketertarikan yang besar
terhadap lingkungan alam sekitarnya, termasuk binatang. Mereka tidak
takut atau jijik untuk memegangnya, sejak usia dini.
Stimulasi:
Perlihatkan pada anak proses tumbuh kembang makhluk hidup, misalnya
kacang hijau menjadi tauge, atau ulat menjadi kupu-kupu. Lebih baik lagi
bila Anda bisa memberinya suatu lahan atau pot agar si kecil bisa
menanam dan memelihara sendiri satu tanaman dari benihnya, serta tahu
apa yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.
Anak bisa menjadi ilmuwan atau ahli konservasi alam.
Coba!
Ajak balita berjalan-jalan di taman kota, kebun raya, pantai atau
tempat lain yang memiliki aneka ragam makhluk hidup. Beritahu
nama-namanya dan ajak anak mengenalinya lebih jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar