Kutulis surat ini kepada Ayah dan Bunda dengan harapan semoga Ayah dan Bunda mempertimbangkan sikap tentang menjadi orangtua sebelum aku tiba di dunia. Aku ini anak yang ceria. Bila aku tiba nanti, bagi ayah dan bunda, aku kelihatan begitu kecil. Meski penampilanku tidak seperti orang dewasa, kuharap ayah dan bunda sadar bahwa aku ini manusia.
Walau aku tidak berkata apa-apa, aku akan mengenal Ayah Bunda dengan hatiku. Aku bisa merasakan perasaan dan menyerap pikiran Ayah Bunda. Aku akan mengenal Ayah Bunda, lebih dari yang mungkin kalian kenali sendiri. Janganlah salah sangka menghadapi kebisuanku. Aku akan terbuka, tumbuh, dan belajar lebih pesat dari Ayah dan Bunda bayangkan.

Aku menunggu dengan sabar, saat-saat untuk bergabung dengan Ayah dan Bunda. Aku begitu bahagia mendapat kesempatan untuk hidup. Mungkin jika Ayah dan Bunda melihatku nanti, Ayah dan Bunda akan ingat betapa berharganya kehidupan.
Peluk Hangat,
Anak kalian yang ceria.
Dari kutipan surat diatas, dapat kita simpulkan bahwa anak yang masih dalam kandungan pun sebetulnya sudah memiliki harapan untuk hidup dengan baik dengan orang tuanya. Bagi Bunda yang saat ini sedang mengandung, mulailah untuk mengajak calon buah hati Anda berbicara. Dengan begitu ikatan lahir batin antara Anak dan orang tua pun akan terjalin.
“Jika Anda ingin anak-anak Anda menjadi baik-baik, berikan waktu Anda dua kali lebih banyak bagi mereka sedangkan uang cukup setengahnya saja” (Abigail Van Buren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar